12 Januari 2010

Bilangan Unik…

Banyak sekali bilangan unik dalam Matematika. Bilangan unik yang pertama adalah ternyata bilangan kuadrat itu diperoleh dari penjumlahan bilangan ganjil.

Perhatikan beberapa pola di bawah ini.




Bilangan pecahan yang angka pembilang dan penyebutnya berurutan, ternyata merupakan penjumlahan berantai dari pecahan dengan pembilang 1 dan penyebut perkalian berangkai. Lihatlah!




Ada dua kesamaan bilangan yang unik di bawah ini.


Coba check, apakah berlaku untuk pola berikutnya?


Kalau segitiga pascal bilangan ganjil, penjumlahannya merupakan bilangan kuadrat.




Kalau segitiga pascal bilangan ganjil seperti di bawah merupakan bilangan kubik. Coba di check ya….




Ada kombinasi bilangan yang diberikan operasi jumlah dan kali yang menghasilkan bilangan yang unik. Lihatlah….




Berikut adalah operasi teratur yang menghasilkan bilangan dengan angka 1.




Pernah kah Anda mengutak-atik kuadrat dari bilangan yang angkanya semua 1?
Berikut hasil pengkuadratannya!

Unik ya?

10 Januari 2010

Manfaat Daun Tembakau..

Daun tembakau yang kerap diidentikkan dengan rokok ternyata dapat dimanfaatkan bagi kesehatan manusia. Menurut penelitian, tembakau bisa digunakan sebagai reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF), suatu hormon yang sangat penting dalam menstimulasi produksi darah.

”Pada dasarnya saya mencoba untuk menghasilkan protein pencetus (GCSF) dengan menggunakan tanaman tembakau (Nicotiana spp L). Tembakau yang diambil adalah tembakau lokal dari varietas yang paling sesuai, yaitu genjah kenongo, dari total 20 varietas lokal saya teliti,” ujar peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Arief Budi Witarto M Eng.

Penelitian Arief dilakukan dengan beberapa ilmuwan dari Jerman. Dia mengungkapkan, selama ini varietas tembakau yang banyak digunakan di luar negeri adalah varietas seperti Havana.

”Ini varietas tembakau yang digunakan untuk cerutu, tapi di luar itu saya juga mencoba dengan varietas lokal,” jelasnya.

Menurut Arief, ia sudah mengumpulkan hampir 20 jenis varietas lokal seperti dari Temanggung dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan, varietas lokal itu tingkat produktivitasnya lebih tinggi.

”Jadi tingkat produksi proteinnya dua hingga tiga kali lipat,” terangnya.

Tentang khasiat daun tembakau, Arief menyatakan, protein dibuat oleh DNA dalam tubuh. Jika DNA dalam tubuh dipindahkan ke tembakau melalui bakteri, maka saat masuk kemudian tumbuhan itu akan membuat protein sesuai DNA yang telah dimasukkan tersebut. Kemudian, jika tumbuhan itu dipanen, maka akan didapatkan protein.

”Protein inilah yang bisa dipakai sebagai protein antikanker,” jelasnya.

Selain untuk protein antikanker, kata Arief, GSCF bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stem cell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak. Lebih jauh Arief menjelaskan, di bidang kedokteran terdapat produk-produk farmasi yang sekarang ini banyak digunakan, yaitu obat maupun vaksin yang berbentuk protein.

”Dalam kegiatan penelitian ini saya mencoba hal yang baru yaitu menggunakan tanaman sebagai media produksinya,” cetusnya.

Arief melanjutkan, dia lebih memilih tanaman lokal karena Indonesia adalah negara tropis yang masih disebut-sebut bersifat agraris. Sehingga, jika disinergikan dengan pertanian hal tersebut lebih cocok.

”Dari sudut ilmiah itu juga ada pemaparan bahwa dengan menggunakan tanaman biaya produksi lebih murah per sepuluh hingga per seratus,” jelasnya.

Kemudian, Arief memberi syarat, tanamanan yang dipilih haruslah tanaman yang budidaya yang dalam waktu singkat bisa panen. Syarat kedua adalah tanaman harus memiliki produksi biomassa, baik umbi atau daun yang lebih besar sehingga efisien. ”Nah, yang ketiga saya kira sekarang dengan adanya bioenergi ini, sebaiknya bukan tanaman pangan,” tegasnya.

Jadi, lanjut Arief, tembakau yang digunakan sebenarnya bukan tanaman tembakau seperti yang ada di pertanian yang bisa langsung dipakai. ”Karena, ini produknya protein yang jadi obat, maka harus disisipkan ke dalam tembakau itu,” cetusnya.
Dengan demikian, kata Arief, nanti tembakaunya akan memproduksi protein yang dikode dengan DNA itu.

Setelah itu, konsepnya sama dengan cara yang biasa. ”Kalau di sini tanamannya kita tanam lalu nanti dari daunnya kita ekstrak sehingga kita dapat protein yang murni dan sudah bebas dari zat berbahaya yang ada di daun tembakau seperti nikotin,” jelasnya.

Arief yang terpilih sebagai penerima penghargaan Fraunhofer-DAAD-Award 2007 dari Jerman untuk riset tentang tembakau molecular farming berharap, hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai alternatif dari banyak petani yang khawatir dengan fatwa MUI tentang larangan merokok.

”Saya sendiri merasa senang, karena sebenarnya ketika memulai penelitian ini saya tidak memikir sampai ke arah sana, karena waktu itu belum ada, jadi mungkin ini efek sosialnya,” tegasnya.


Efek rokok...cekidot

  1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
  2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.
  3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.
  4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.
  5. Baik untuk basa-basi / keakraban: Kalau ketemu orang misalnya di halte kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak lucu.
  6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.
  7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.
  8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya sehingga seolah-olah berkabut.
  9. Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang alergi bau parfum.
  10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.
  11. Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
  12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah, batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).
  13. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.
  14. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok!
  15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.
  16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.
  17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang terikat dikursi… Hahaha penderitaan itu pedih jendral…!!!
  18. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda, soalnya kalau sambil ngupil susah betul.
  19. Teman boker yang setia!!!!
  20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir
  21. Rokok itu haram makanya dibakar
  22. Perokok penyakitnya paru paru.yang tidak merokok penyakitnya rupa rupa (kanker, ambeien, stru dsb)
  23. Merokok lebih baik drpd bengong
  24. tmn ane blg: "sbenernya gw benci ngerokok, malah pengen bgt gw bakar pabrinya, tp berhubung gw org kcil, ywdah gw bkar z nih rokok 1 per 1"
  25. Rokok, teman setia dikala sedih, dikala senang, dikala bingung, dikala stress.. tetapi rokok tidak hadir dikala ada ibu ane di samping ane..

ada lagi???????????????

Aspek Botani Tembakau

Tanaman tembakau merupakan tanaman semusim, dalam dunia pertanian tergolong tanaman perkebunan tetapi bukan merupakan kelompok tanaman pangan. Tanaman tembakau dibudidayakan dalam pertanian untuk dimanfaatkan daunnya sebagai pembuatan rokok. Menurut Padmo dan Djatmiko (1991), spesies tanaman tembakau yang pernah ada di dunia ini diperkirakan mencapai lebih dari 20 jenis, di mana persebaran geografis sangat mempengaruhi cara bercocok tanam serta spesies, varietas yang diusahakan, dan mutu yang dihasilkan. Klasifikasi tanaman tembakau dalam sistematika tumbuhan sebagai berikut:

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Sub Famili : Nicotianae

Genus : Nicotiana L.

Spesies : N. tabaccum, N. rustica


Klasifikasi Tembakau

Matnawi (1997) menyatakan, secara umum tembakau di Indonesia dapat dipisahkan menurut musim tanamnya yang terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Tembakau Voor-Oogst

Tembakau semacam ini biasanya dinamakan tembakau musim kemarau atau onberegend. Artinya, jenis tembakau yang ditanam pada waktu musim penghujan dan dipanen pada waktu musim kemarau.

2. Tembakau Na-Oogst

Tembakau Na-Oogst adalah jenis tembakau yang ditanam pada musim kemarau, kemudian dipanen atau dipetik pada musim penghujan.

Berdasarkan bentuk fisiknya, tembakau di Indonesia dipasarkan dalam dua wujud, yaitu:

1. Rajangan (slicing type)

Tembakau rajangan sangat unik, dimana hanya terdapat di Indonesia saja. Tembakau dipasarkan dalam bentuk rajangan, dimana sebelum dipasarkan, terlebih dahulu dirajang sedemikian rupa, untuk selanjutnya dilakukan proses pengeringan dengan bantuan sinar matahari (sun cured).

Berdasarkan tipe ukuran rajangannya, terbagi menjadi dua, broad cut (meliputi rajangan kasar dan sedang) dan fine cut (rajangan halus). Berdasarkan warna hasil fermentasi, tembakau rajangan dibagi menjadi dua, rajangan kuning dan hitam. Disebut rajangan kuning, sebab hasil fermentasi nantinya cenderung berwarna kuning, sedangkan rajangan hitam dikarenakan hasil fermentasi cenderung berwarna gelap.

2. Krosok (leaf type)

Krosok merupakan jenis yang paling banyak terdapat di dunia. Tembakau krosok dipasarkan dalam bentuk lembaran daun utuh, setelah melalui proses pengeringan. Harga tembakau krosok cenderung lebih mahal dari pada rajangan, sebab melalui tahapan yang panjang sebelum siap dipasarkan, mulai pengeringan hingga sortasi.

Berdasarkan metode pengeringannya, tembakau dibedakan menjadi:

1. Air cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan menggunakan aliran udara bebas (angin). Metode pengeringan ini memerlukan bangunan khusus (curing shed). Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin.

2. Flue cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan mengalirkan udara panas melalui pipa (flue). Tembakau yang tergolong jenis ini adalah tembakau Virginia FC. Menurut Anonim (2002a), prinsip pengeringan flue cured sangat sederhana, berkurangnya kelembaban secara perlahan selama 24 – 60 jam pertama (masa penguningan) diikuti hilangnya kadar air secara cepat hingga lamina mengering, yang diikuti mengeringnya gagang.

3. Sun cured, adalah proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung (penjemuran). Proses penjemuran untuk tembakau rajangan berlangsung selama 2-3 hari, sedang krosok selama 7-10 hari. Metode ini juga dipakai untuk pengeringan tembakau Oriental, yang menghasilkan kadar gula dan nikotin yang rendah.

4. Fire cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan cara mengalirkan asap dan panas dari bawah susunan daun tembakau. Berbeda dengan flue cured, dimana bara api tidak dibiarkan membara, melainkan dijaga agar tetap mengeluarkan asap. Bahan baku yang umum digunakan agar menghasilkan asap yang cukup antara lain kayu akasia yang dicampur dengan ampas dan bongkol tebu, sehingga diharapkan menghasilkan aroma yang harum dan manis. Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin.


Sumber:

Padmo, S dan Djatmiko, E. 1991. Tembakau : Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta. Aditya Media.

Matnawi, H. 1997. Budi Daya Tembakau Bawah Naungan. Yogyakarta. Kanisius